Apakah sifat-sifat yang mencelakakan dan menyelamatkan

Sifat-Sifat yang Mencelakakan, Sifat-sifat ini dapat diketahui secara terperinci melalui Al-Muhlikat (perusak hati) adapun yang mencelakan itu ialah merajalelanya Syahwatiyah, marah, kikir, takabur, ujub, riya, dengki, buruk sangka, sombong dan yang sebangsanya.

Hendaknya kita pandai-pandai intropeksi,apakah kita dihinggapi penyakit-penyakit itu atau tidak...?
Kalau dia menduka bahwa hatinya sehat dan suci,hendaklah di adakan eksperimen terlebih dahulu setelah itu diselidiki secara seksama dan univeral.

Biar dapat diketahui benar atau salah anggapan tersebut,karena hati itu kesukaannya menjanjikan sesuatu yang baik,tetapi tidak suka memenuhinya.


Satu contoh:
Jika ia mengaku bahwa ia tawaduk(merendahkan diri)hendaknya diuji,misalnya dengan memikul kayu bakar ke pasar seperti yang pernah dilakukan orang-orang terdahulu.

Demikian juga bila hati mengaku bijaksana,hendaknya diuji dengan sesuatu yang dapat menimbulkan kemarahan terhadap orang lain.
Dapatkah ia menahan rasa marahnya itu.....??

Begitulah sedikit metode untuk menilai kebenaran hati,bahkan sifat-sifat yang belum tersingkap hatinya.


Yang demikian itu terdapat dalam faedah bertafakkur,Yaitu dia dihinggapi penyakit buruk atau tidak.
Jika diketemukan tanda-tanda yang menunjukkan sifat-sifat,sampai memperoleh keyakinan bulat dalam hati,bahwa sifat-sifat itu memang benar-benar buruk dan keji,setelah dia tafakkur maka akan nyata dan terbukti bahwa sifat-sifat tersebut bersumber pada kebodohan dan kelengahannya yang disertai dengan kejahatan-kejahatan batin.

Misalnya:Dia sombong karena telah melakukan sesuatu yang baik/terpuji,hendaknya dia berfikir,bahwa perbuatan tersebut karena pertolongan Organ tubuh. Karena kekuasaan dan kemampuanku,Padahal semua itu bukan ciptaan ku,tetapi ciptaan Allah. Lalu, bagaimana bisa kita menyombongkan perbuatan yang terpuji,padahal jasa kita tidak ada sama sekali.


Apabila manusia sudah dihinggapi penyakit sombong,maka hendaknya dia yakin,Alangkah bodohnya dia,merasa dirinya lebih besar,padahal yang besar itu hanyalah yang memang besar,pada pandangan Allah SWT.ini semua akan dikemukakan pada hari kemudian kelak dia mati dalam keadaan dekat kepada Allah,karena pada akhir usianya dia meninggalkan kekafiran,Dia mati husnul-khatimah.


Sebaliknya,tidak sedikit manusia muslim yang mati celaka,karena telah berubah imannya sewaktu akan mati. Apabila dia mengetahui bahwa takabur itu membawa bencana,dan bahwa sebab-sebabnya ialah karena kebodohan,tentu dia akan bertafakkur untuk menemukan obatnya,bahwasanya obat yang akan menyembuhkan penyakit takabur ialah melatih diri bertawaduk(merendahkan diri).


Andaikata dia dihinggapi penyakit rakus,hendaklah dia bertafakkur,bahwa sifat rakus itu sifat binatang.
Andaikata nafsu makan dan bersetubuh itu merupakan suatu kesempurnaan,tentu keduanya itu ada pada Allah dan Malaikat.Sebaliknya,ternyata itu hanya ada pada binatang saja:dan jika kerasukannya itu lebih besar,maka dia berarti lebih dekat lagi pada binatang,dan makin jauh dari malaikat.


#Sifat-Sifat yang menyelamatkan.

Permulaan dari sifat yang menyelamatkan adalah Taubat,dan menyesali karena berbuat dosa,Sabar dalam menerima musibah,bersyukur karna telah memperoleh Nikmat,Zuhud akan dunia,iklas,jujur,Ta'zim kepada Allah SWT;Rela akan takdir Allah disertai kerinduan kepada-Nya dengan bertindak merendah.


Orang islam setiap hari hendaknya bertafakkur tentang dirinya sendiri,dengan media intropeksi agar mengetahui apa yang tidak ada padanya dari sifat-sifat yang bisa mendekatkannya pada Allah.


Apabila dia memerlukan sifat-sifat mulia,hendaknya mengetahui,bahwa sifat-sifat itu adalah bersumber dari ilmu,dan ilmupun diperoleh dari tafakkur.vAndaikan dia ingin punya sifat-sifat suka bertaubat dan menyesali perbuatan yang salah,maka jalan yang pertama ialah memeriksa dosanya, bertafakkurlah tentang itu dan hendaklah diyakinkan bahwa dia dibenci oleh Allah,sebelum timbul rasa sesal dalam hati.

Apabila ingin bersyukur,hendaklah bertafakkur tentang kebaikan Allah pada dirinya.Tentang berbagai nikmat karunia daripada-Nya dan banyaknya malapetaka yang dapat dihindarkan untuk menjaga dirinya,sebagaimana hal itu telah tersingkap dalam kitab syukur.


Bilamana ingin mempunyai rasa cinta dan rindu kepada Allah,hendaklah dia bertafakkur tentang kemuliyaan,keindahan,keagungan,serta tentang kebesaran Allah.
Dan ini dapat dilakukan dengan merenungkan segala hikmahnya yang mengagumkan,dan ciptaan-ciptaan dengan merenungkan segala hikmahnya yang memgagumkan,dan ciptaan-ciptaan yang menajubkan.


Apabila orang ingin mempunyai rasa takut kepada Allah SWT.Maka mula-muala dia harus memikirkan dosa yang lahiriah maupun batiniah yang dilakukannya,kemudian dia bertafakkur tentang Mati,Sekarat dan lain-lainnya.
Setelah itu memikirkan apa yang bakal terjadi sesudah mati,yang berkaitan dengan pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.
Siksa kubur,Ular.kalajengking dan Ulat dalam kuburan itu.kemudian memikirkan dasyatnya bunyi terompet sangkakala ketika ditiup malaikat Israfil.
Betapa dasyatnya keadaan di padang masyar,tempat seluruh mahluk berkumpul.


Kemudia dia juga harus bertafakkur tentang hisab yang dikala itu semua amal perbuatan akan diperhatikan serta dimintai pertanggung jawab baik yang besar maupun yang kecil. Selanjutnya tentang Siratil mustaqim,jembatan yang tebentang diatas Neraka,yang kecil dan tajam. Kemudian dia hendaknya bertafakkur juga tentang bahayanya yang dihadapi kala itu,tergelincir ke Neraka atau dapat masuk surga.


Kemudian difikirkan tentang huru-hara hari kiamat. Hendaknya disadari akan adanya neraka dan segala lapisannya dan segala alat siksa yang tersedia.
Palu,godam.rantai belenggu,buah zaqum,air nanah,dan berbagai bentuk siksa yang lainnya.


Betapa bengisnya raut muka Zabaniah penjaga neraka itu,dan bagaimana rasanya setelah kulit menjadi hangus kemudian diganti dengan kulit baru lagi.dan bila penghuni neraka itu ingin keluar dipaksa untuk kembali lagi dengan suara yang bengis dan kejam. Demikian seterusnya seperti telah banyak disingkap oleh ayat-ayat Al-Quran.


Apabila penuh harap,hendaklah bertafakkur tentang surga,dengan segala macam kenikmatannya,yang dilayani oleh pemuda-pemudi yang rupawan,kebahagian dan kerajaan Abadi. Begitulah cara bertafakkur untuk memperoleh ilmu yang akan membawa keselamatan dan menjauhkan dari bencana.



Bertafakkur yang paling baik secara umum ialah membaca Al-quran ,menghayati isinya,dan menyelami artinya sebab Al-quran sudah mencakup segala persoalan.
Di samping mengandung obat penawar bagi hati yang sedih dan menderita,dalam Al-quran terdapat ayat-ayat yang mampu menimbulkan rasa takut dan harap,sabar dan syukur,cinta juga rindu Allah.


Baca juga:Bagaimana jalan fikiran seorang hamba.

Comments

Popular Posts