Doa Segera Dikabulkan, Ini caranya!

Doa adalah permohonan kepada Allah atas segala sesuatu yang dibutuhkan oleh orang yang berdoa. Agar do’a dikabulkan oleh Allah, maka ada beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum berdo’a. Di antara syarat-syarat tersebut itu adalah:

1. Harus ikhlas dan yakin bahwa hanya Allah yang bisa mengabulkan permohonan, dan meyakini bahwa tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mencegah kemudharatan kecuali Allah semata. Allah berfirman: Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi, apakah disamping Allah ada Tuhan-Tuhan (yang lain yang berbuat seperti itu?). Amat sedikit kamu mengingat-Nya .(QS. An-Naml: 62).

2. Ditujukan hanya kepada Allah semata. Allah berfirman: Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah/ berdo ’a kepada seorangpun di dalamnya di samping Allah. (Q.S. Al Jin: 18).

Dan sebagaimana pesan Rasulullah kepada lbnu Abbas dalam hadits panjangnya : ”Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah dan jika engkau minta tolong, minta tolonglah kepada Allah.”

3. Bertawassul kepada Allah dengan salah satu tawassul yang di benarkan, yaitu:
A) Bertawassul dengan Asmaa al-Husna (nama-nama Allah yang mulia) dan sifat-sifat-Nya. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam firman-Nya: Hanya milik Allah Asma al-husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asmaa aI-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) namaNya, nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. ((1.5. Al-A’raf: 180).

Contoh bertawassul dengan Asmaa aI-Husna:
Ya Hayyu (Yang Maha Hidup), Ya Qayyum (Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya), dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan, perbalkilah semua urusanku, janganlah Engkau memasrahkan ku kepada diriku sendiri sekejap mata pun.

B) Bertawasul dengan amal shalih.
Sebagaimana firman Allah Orang-orang yang berdo'a: ”Ya Tuhan Kami, sesungguhnya Kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka (Q.S. Ali lmran: 16).

Seperti yang  dilakukan oleh ”Penghuni Gua” yang diceritakan oleh Rasulullah Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab berkata: ”Saya mendengar Rasulullah bercerita: (Di masa) sebelum kalian ada tiga orang sedang berjalan-jalan, kemudian mereka menemukan sebuah gua yang dapat digunakan untuk berteduh dan mereka pun masuk, tiba-tiba ada batu yang besar dari atas bukit menggelinding dan menutupi pintu gua. Sehingga mereka tidak bisa keluar, salah seorang di antara mereka berkata: ”Sungguh tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari bahaya ini kecuali kalian berdo’a kepada Allah dengan menyebut amal shalih yang pernah diperbuat.

Akhirnya setiap orang menyebut amal shalihnya. Yang pertama (menyebutkan) perbuatan baiknya kepada orang tuanya. Yang kedua (menyebutkan keadaannya yang) meninggalkan maksiat (zina) karena takut kepada Allah, padahal sudah berada di antara dua kaki perempuan. Yang ketiga (menyebutkan) amanahnya, yaitu dia menyerahkan gaji pembantunya yang sudah lama pergi meninggalkannya.

C). Tawassul dengan do’a ”orang shalih yang hadir dan masih hidup. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas yang artinya: Bahwa seorang Arab Badui mendatangi Rasul dan beliau sedang khatbah Jumat . Ia mengadukan kekeringan yang terjadi , dan minta untuk didoakan supaya turun hujan. Beliau belum turun dari mimbar kecuali air hujan mengalir di jenggotnya. Begitu juga yang dilakukan oleh para sahabat, mereka bertawassul dengan do’anya al Abbas. Juga tawassulnya Muawiyah dengan do’anya al Aswad bin Yazid al Jurasy.

4. Berdo’a dalam kebaikan bukan untuk dosa dan memutuskan silaturrahim. Rasulullah bersabda: Tidaklah seseorang berdo’a dengan sebuah do’a kecuali Allah akan memberikan apa yang ia minta atau menghindarkan keburukan yang serupa dengan doa itu, sepanjang ia tidak melakukan dosa atau memutus hubungan silaturahmi. (Shahih Tirmidzi no.3381)

5.Husnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan do’a kita, kalaupun tak dikabulkan itu karena hikmah yang Allah Iebih mengetahuinya. Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: Berdo’alah kepada Allah sambil kamu meyakini bahwa Allah akan mengabulkannya.

6. Menghadirkan hati dalam berdola serta berusaha memahami makna dari do’annya. karena Rasulullah bersabda: Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak akan menerima do’a dari hati yang lalai.

7. Memperbaiki makanan dengan berusaha memakan yang halal. Allah berfirman: Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al-Maidah:27)


Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah itu maha baik, tidak menerima sesuatu kecuali hal yang baik. Dan Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana Dia memerintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman: Hai para Rasul, makanlah segala sesuatu yang baik,  Dia juga berfirman: Hai orang-orang beriman, makanlah apa-apa yang baik dari yang telah Kami rizkikan kepadamu.” Kemudian Rasulullah menceritakan seseorang yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut masai dan penuh debu, dia menengadahkan tangannya ke Iangit sambil berdo’a: ”Wahai Tuhan, 'wahai Tuhan”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannyadari yang haram dan perutnya di kenyangkan dengan makanan haram,. maka bagaimana mungkin permohonannya dikabulkan.


8.Sebaiknya berdo’a dengan do’a-do’a yang ada dalam, al Qur’an dan Sunnah.


9. Menghindari l’tida’ (melampaui batas) dalam berdo’a. Allah berfirman: Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-arang yang melampaui batas (baik pada cara meminta dan apa yang diminta). (Q.S. Al-A’raf: 55).

Comments

Popular Posts