Bacaan Tajwid Ini Jarang Orang Tahu


Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami.

Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.


Kitab suci Al-Qur’an salah satu wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. Di samping itu al-Qur’an merupakan sumber pokok ajaran Islam dan sebagai petunjuk ke jalan yang benar. Tujuan utamanya mengantarkan manusia kepada suatu kehidupan yang membahagiakannya untuk kehidupan sekarang dan juga esok di akhirat.

Q.S.Al-Alaq (1:5)
ﺍﻗْﺮَﺃْ ﺑِﺎﺳْﻢِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ‏( 1 ‏) ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﻋَﻠَﻖٍ ‏( 2 ‏) ﺍﻗْﺮَﺃْ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺍﻟْﺄَﻛْﺮَﻡُ ‏( 3 ‏) ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻋَﻠَّﻢَ ﺑِﺎﻟْﻘَﻠَﻢِ ‏( 4 ‏) ﻋَﻠَّﻢَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻢْ ‏( 5 ‏)
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


Apa bila kita perhatikan dengan pemikiran dan penghayatan yang lebih jeli lagi, pada ayat-ayat di atas Kita ambil contoh perintah "bacalah", tentunya menunjukkan proses membaca yang harus dilakukan oleh seorang manusia.


Kata yang mengilhami adanya kompetensi dalam ayat tersebut adalah kata iqra’. Dan ini berimplikasi kepada seluruh manusia yaitu perintah membaca, belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Jadi, bersyukur bagi orang yang bisa membaca Al-Qur'an yang mana mereka mampu membaca, memahami, mengerti artinya dan juga tafsirnya. Sebab membaca Al-Qur'an agar bisa baik dan benar juga harus didukung dengan penguasaan ilmu tajwid.

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sekaligus tata cara (pengaturan) membaca Al-Qur’an beserta hukum-hukumnya.

Di dalam tajwid terdapat banyak sekali hukum-hukum bacaan, seperti yang sering kita dengar, bahkan kita pahami yaitu Idgham, Ikhfa', Iklab, Idhar dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain hukum-hukum bacaan tajwid yang sering kita dengar di atas, sebenarnya ada satu hukum bacaan tajwid yang jarang didengar, yaitu Isymam.


Isymam adalah menampakkan dhommah yang terbuang dengan isyarat bibir. Menurut Imam Hafash bacaan isymam hanya berlaku disatu tempat, yaitu QS. Yusuf ayat 11, mungkin itu yang menjadikan kita kurang mengetahui.
Bagi mereka yang paham akan hukum bacaan tersebut ketika membaca kata ‘Laata'manna~ ﻻَ ﺗَـﺄْ ﻣَـﻨَّﺎ pada surat Yusuf (12) ayat 11 maka, Isyarat bibir dimunculkan pada saat membaca Ghunnah. Isyarat bibir dimunculkan dengan cara memajukan bibir atau memonyongkan bibir ketika sedang membaca Ghunnah.


Mari kita sama-sama menyadari bahwa dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, ilmu agama yang dimiliki masih sangat amat sedikit. Oleh karena itu, sambil belajar dan terus belajar, penulis mengajak kawan-kawan semua untuk belajar sama-sama.


Artikel yang masih jauh dari kata sempurna ini sengaja penulis susun sebagai pesan ilmu untuk penulis pribadi, namun dengan perasaan malu dan bahagia penulis persembahkan juga bagi kawan-kawan, kiranya berminat untuk mentafakuri.


Ambil ilmunya, buang buruknya.

Comments

Popular Posts