Stroke! Kurang 1 Minggu Normal Sepenuhnya


Sudah bukan rahasia tentang teori penanganan pertama bagi orang yang jatuh karena serangan stroke yaitu jangan langsung diangkat, biarkan dia dengan sendirinya berdiri.


Namun begitu kejadian itu menimpa keluarga atau orang terdekat kita, semua teori itu menguap dari kepala yang ada hanya kepanikan dan rasa cemas.
Pengalaman semacam itu pernah menimpa pada keluarga saya sendiri di tahun 2015 namun bulan dan tanggalnya saya lupa, tapi harinya saya ingat banget.


Sabtu malam ba'da isya saya mendapat telpon dari kampung mengabarkan bahwa bapak baru saja jatuh karena panik langsung diangkat ke atas tempat tidur, sebenarnya keluarga paham bahwa bapak mengalami serangan stroke.


Saya tanya bagaimana kronologinya, sebelumnya bapak baik-baik saja tidak pernah mengeluh apapun, sebelum insiden jatuh bapak sempat cari angin di pinggir sungai depan rumah, tidak lama kemudian masuk rumah dan tanpa aba-aba bapak tersungkur jatuh begitu saja.


Keesokan harinya saya pulang kampung, dalam perjalanan sempat ngobrol dengan bapak melalui telpon namun suara bapak nyaris tidak bisa saya kenali karena mulutnya berubah miring bibir atas dan bawah tidak bertemu akibat serangan stroke, "anggota badan sebelah kiri tidak bergerak" - (jelas bibi).


Sesampai di kampung halaman (Minggu sore) langsung menuju Puskesmas tempat bapak dirawat. Namun ternyata bapak hanya mendapat penanganan minim, hanya sebatas infus tanpa ada obat seputirpun yang didapat. Entahlah, mungkin itu memang prosedur penanganan yang tepat bagi ilmu medis atau karena bukan wewenang suster memberikan penanganan lebih lanjut karena kebetulan memang waktu itu belum ada dokter yang masuk mengingat bapak masuk hari Sabtu dokter kosong Minggu apalagi.


Mungkin kawan pembaca ada yang bertanya-tanya kenapa tidak dibawa ke rumah sakit atau klinik yang selalu ada dokter yang standby. Sepertinya tidak perlu saya jelaskan ya, maklum ini persoalan intern, biasalah milih yang murah dan gratis. Hehehe


Tanpa basa-basi langsung saya raih telapak kaki bapak sebisa mungkin saya pijat kedua telapak kaki bapak (kebetulan profesi saya memang terapis pijat refleksi).

Sebagai tambahan tips:
#Untuk menghilangkan atau mengurangi cacat fisik seperti mulut meot/miring.
- Cari buah sukun muda yang masih sebesar genggaman tangan atau masih mentah sebanyak 3 buah tanpa dikupas kulitnya bersikan dengan air buah tersebut, lalu masing-masing buah dibelah 4, lalu rebus dengan 3 gelas air, masak hingga mendidih dan air menjadi 1 gelas saja. Kemudian air rebusan yang pekat tadi kita minumkan ke sipenderita.

Alhamdulillah atas kehendak Allah besoknya bibir bapak sudah menyatu dan bicaranya sudah normal.


Senin pagi bapak mendapatkan serangkaian pemeriksaan oleh Dokter yang bertugas, cek darah pemberian obat dan sebagainya. Selasa pagi Bapak sudah diperbolehkan pulang (rawat jalan) mungkin karena dianoksa Dokter stroke Bapak sudah 90% sembuh, disamping Bapak sudah bisa jalan selangkah demi selangkah Dokter tidak mendapati keluhan mulut miring seperti yang dialami orang stroke pada umumnya, karena dokter tersebut memang tidak tahu kalau sebenarnya bapak mengalami mulut miring tapi sudah sembuh.


Tambahan tips yang tidak kalah pentingnya:
Sejak hari pertama saya mendengar Bapak terkena serangan stroke, semenjak itu pula ibadah saya tingkatkan (wajib maupun sunah) banyak-banyak berdoa untuk kesembuhan Bapak. Sebisa mungkin saya mengaji selepas shalat wajib maupun sunah dan ditambah baca Surah Al-fatihah sebanyak mungkin. Seingat saya selepas shalat membaca Al-fatihah 41 kali, shalawat kemudian saya berdoa penuh ketawakalan sebagai ikhtiar nya Bapak masih mendapatkan terapi refleksi dari saya, minum obat dokter dan rebusan sukun muda seperti yang saya paparkan di atas.


Dari keseluruhannya kurang dari seminggu Bapak sembuh 100%.
Di hari kemudian saya sempat ketemu tetangga sekampung, Ia bertanya keheranan mengenai stroke Bapak, Ia hampir tidak percaya kalau Bapak pernah mengalami serangan stroke, karena tanpa bekas sedikitpun (kondisinya seperti orang yang tidak pernah stroke), kaki, tangan dan mulut semuanya kembali normal.



Harapan Saya tulisan ini sedikitnya dapat membantu kawan pembaca dan Wassalam.

Comments