Surat al-Waqi’ah Arab, Latin, Terjemahan, Tafsir

Surat al-Waqi’ah



Tafsir (Isi Kandungan):
1-3.Apabila Hari Kiamat tiba, saat itu tidak seorang pun yang mendustakannya, ia merendahkan musuh-musuh Allah di dalam neraka, (sebaliknya) meninggikan kekasih-kekasih Allah di surga.







Tafsir ( Isi kandungan):
4-6. apabila bumi diguncang dengan kuat sekali, gunung-gunung dihancurkan berkeping-keping, sehingga ia menjadi debu yang beterbangan di udara disapu angin.



Tafsir (Isi kandungan):
7. Kalian (wahai makhluk) terbagi menjadi tiga kelompok.





Tafsir (Isi kandungan):
8-9. Ashabul Yamin (golongan kanan) pemilik kedudukan tinggi, betapa agung kedudukan mereka. Dan Ashabusy Syimal (golongan kiri), pemilik kedudukan rendah, betapa buruk keadaan mereka.







Tafsir (Isi kandungan):
10-12. Dan orang-orang yang bersegera dalam kebaikan di dunia, mereka adalah orang-orang yang bersegera menuju derajat-derajat yang tinggi di akhirat. Mereka adalah orang-orang yang didekatkan di sisi Allah. Allah memasukkan mereka ke dalam surga-surga kenikmatan.










Tafsir (Isi kandungan):
13-16. Surga tersebut akan dimasuki oleh banyak orang dari generasi awal umat ini dan juga selain mereka dari umat-umat lain, dan sedikit dari generasi akhir umat ini. Mereka di atas ranjang-ranjang yang disulam dengan emas, bersandar di atasnya saling berhadap-hadapan.







Tafsir (Isi kandungan):
17-19. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda belia yang melayani mereka, yang tidak menua dan tidak mati, dengan membawa gelas-gelas, cerek, dan piala berisi minuman yang di ambil dari mata air khamar yang mengalir di surga yang tidak membuat mereka pusing dan tidak menghilangkan akal mereka.











Tafsir (Isi kandungan):
20-24. Anak-anak muda belia itu mengelilingi mereka menyuguhkan buah-buahan yang mereka pilih, juga daging burung yang disukai oleh jiwa mereka. Mereka memiliki istri-istri yang bermata lebar seperti mutiara yang terlindungi keindahan dan kebeningnnya, sebagai balasan bagi mereka atas amal shalih yang mereka kerjakan di dunia.





Tafsir (Isi kandungan):
25-26. Mereka tidak mendengar kata-kata batil di surga dan tidak juga kalimat-kalimat yang mengandung dosa, kecuali ucapan yang selamat dari hal-hal tercela tersebut, yaitu ucapan salam sebagian kepada sebagian yang lain.




Tafsir (Isi kandungan):
27-34. Ashabul Yamin (golongan kanan), betapa besar kedudukan dan balasan mereka. Mereka di bawah pohon bidara yang tidak berduri dan pisang yang sebagian tersusun di atas sebagian lainnya, naungan yang langgeng yang tidak lenyap, air mengalir yang tiada henti, buah-buahan yang banyak yang tidak pernah habis dan tidak pula berakhir, tidak ada yang menghalangi mereka, dan juga kasur-kasur yang terangkat di atas ranjang-ranjang.


Tafsir (Isi kandungan):
35-38. Sesungguhnya Kami menciptakan kaum wanita penghuni surga dengan penciptaan yang berbeda dengan penciptaan mereka di dunia, penciptaan sempurna yang tidak fana, Kami menjadikan mereka gadis perawan, dicintai oleh para suami mereka, dalam umur yang sama (sebaya), Kami menciptakan mereka untuk Ashabul Yamin (golongan kanan).


Sullatum minal-awwalīn
39. (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.

Wa ṡullatum minal-ākhirīn
40. Dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.

Tafsir (Isi kandungan)
39-40. Mereka adalah jamaah besar dari orang-orang generasi awal dan jamaah dalam jumlah besar dari generasi yang datang kemudian.

Wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl
41. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?

fī samụmiw wa ḥamīm
42. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,

wa ẓillim miy yaḥmụm
43. Dan dalam naungan asap yang hitam.

Lā bāridiw wa lā karīm
44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.


Tafsir (Isi kandungan)
41-44. Dan Ashabusy Syimal (golongan kiri), betapa buruk balasan dan keadaan mereka. Dalam hawa panas dari hawa panas api Neraka Jahanam yang menyusup ke dalam nafas mereka, air panas yang mendidih, naungan dari asap hitam pekat, tempat mereka tidak dingin dan pemandangan mereka tidak bagus.


Innahum kānụ qabla żālika mutrafīn
45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.


Wa kānụ yuṣirrụna ‘alal-ḥinṡil-‘aẓīm
46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.


Wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa ‘iẓāman a innā lamab’ụṡụn  47. Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?


A wa ābā`unal-awwalụn
48. Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?”


Qul innal-awwalīna wal-ākhirīn
49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,


Lamajmụ’ụna ilā mīqāti yaumim ma’lụm
50.  benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.

ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn
51. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,

La`ākilụna min syajarim min zaqqụm
52. Benar-benar akan memakan pohon zaqqum,

Fa māli`ụna min-hal-buṭụn
53. Dan akan memenuhi perutmu dengannya.

Fa syāribụna ‘alaihi minal-ḥamīm
54. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

Fa syāribụna syurbal-hīm
55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.

(Isi kandungan)
55. Kemudian kalian, wahai orang-orang yang sesat dari petunjuk yang mendustakan ancaman dan janji Allah, benar-benar akan makan pohon zaqqum, salah satu pohon buruk, perut-perut kalian penuh dengannya karena kalian sangat lapar, lalu kalian minum air yang sangat panas yang tidak menghilangkan dahaga, tetapi kalian minum dengan banyak, seperti minumnya unta haus yang tidak pernah hilang dahaganya karena ia memang sakit.

Hādżā nuzuluhum yaumad-dīn
56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”.

(Isi kandungan)
56. Apa yang mereka terima, yaitu azab ini, adalah apa yang disiapkan bagi mereka berupa makanan. Ini adalah celaan dan hinaan bagi mereka.

Naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn
57. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?

(Isi kandungan)
57. Kami menciptakan kalian (wahai manusia) dan sebelumnya kalian bukan sesuatu; maka mengapa kalian tidak membenarkan kebangkitan kembali?

A fa ra`aitum mā tumnụn
58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

A antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn
59. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?

(Isi kandungan)
58-59. Tidakkah kalian memperhatikan setetes air yang kalian masukkan ke dalam Rahim istri-istri kalian? Apakah kalian yang menciptakan bayi itu atau Kami yang menciptakan?

Naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
60. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,

‘alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta’lamụn
61. Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

(Isi kandungan)
60-61. Kami menetapkan kematian di antara kalian. Kami tidak lemah untuk merubah penciptaan kalian di Hari Kiamat dan menghidupkan kalian dalam keadaan dan sifat yang kalian tidak ketahui.

Wa laqad ‘alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn
62. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?

(Isi kandungan)
62. Sungguh kalian telah tahu bahwa Allah yang menciptakan kalian pertama kali dan saat itu kalian bukan sesuatu. Maka tidakkah kalian mengingat Kuasa Allah untuk menghidupkan kalian kembali?

A fa ra`aitum mā taḥruṡụn
63. Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.

A antum tazra’ụnahū am naḥnuz-zāri’ụn 64. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?

Lau nasyā`u laja’alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn
65. Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.

Innā lamugramụn
66. (Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”,

Bal naḥnu mahrụmụn
67. Bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.

(Isi kandungan)
63-67 Tidakkah kalian memperhatikan tanaman yang kalian tanam? Apakah kalian yang menghidupkannya dari bumi atau Kami yang menetapkan batangnya di bumi? Bila Kami berkehendak, niscaya Kami menjadikan tanaman tersebut rontok mengering sehingga tidak bisa dimakan, lalu kalian heran terhadap apa yang menimpa tanaman kalian. Kalian berkata, “Sungguh kami merugi dan diazab. Kami gagal panen dan tidak mendapatkan rizki.”

A fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn
68. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.

A antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn
69. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?

(Isi kandungan)
68-69. Tidakkah kalian memperhatikan air yang kalian minum sehingga karenanya kalian hidup? Apakah kalian yang menurunkannya dari awan ke bumi atau Kami yang menurunkannya sebagai rahmat dari Kami kepada kalian?

Lau nasyā`u ja’alnāhu ujājan falau lā tasykurụn
70. Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

(Isi kandungan)
70. Bila Kami berkehendak, Kami menjadikan air tersebut sangat asin, sehingga tidak bisa diminum dan tidak bisa digunakan bercocok tanam. Tidakkah kalian besyukur kepada Tuhan kalian atas air hujan yang tawar untuk kemaslahatan kalian?

A fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn
71. Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).

A antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn
72. Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?

(Isi kandungan)
71-72. Tidakkah kalian memperhatikan api yang kalian nyalakan. Apakah kalian yang menumbuhkan pohonnya yang menjadi bahan api atau Kami yang menumbuhkkannya?

Naḥnu ja’alnāhā tażkirataw wa matā’al lil-muqwīn
73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.

(Isi kandungan)
73. Kami menjadikan api yang kalian nyalakan sebagai peringatan bahwa ada Neraka jahanam dan juga sebagai manfaat bagi orang-orang musafir.

Fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm
74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.

(Isi kandungan)
74. Maka sucikanlah (wahai nabi) Tuhanmu Yang maha agung yang nama-nama dan sifat-sifatNya sempurna, serta kebaikan dan keberkahanNya banyak.

Fa lā uqsimu bimawāqi’in-nujụm
75. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.

Wa innahụ laqasamul lau ta’lamụna ‘aẓīm 
76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.

(Isi kandungan)
75-76. Allah bersumpah dengan tempat-tempat jatuhnya bintang di tempat terbenamnya, dan sesungguhnya itu adalah sumpah yang besar bila kalian mengetahui kadarnya,

Innahụ laqur`ānung karīm
77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

Fī kitābim maknụn
78. Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

Lā yamassuhū illal-muṭahharụn
79. Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

(Isi kandungan)
77-79. bahwa sesungguhnya al-Quran yang turun kepada Muhammad ini adalah al-Quran yang manfaatnya agung, kebaikannya banyak, ilmunya melimpah, dalam sebuah kitab yang terjaga dan tertutup dari mata-mata makhluk, yaitu kitab yang ada di tangan para malaikat. Tidak menyentuh al-Quran kecuali para malaikat yang mulia yang Allah sucikan mereka dari aib-aib dan dosa-dosa, dan tidak disentuh juga kecuali oleh orang-orang yang menyucikan diri dari syirik, junub, dan hadats.

Tanzīlum mir rabbil-‘ālamīn
80. Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
(Isi kandungan)
80. Al-Quran yang mulia ini diturunkan dari Tuhan semesta, maka ia adalah kebenaran yang tidak ada keraguan padanya.

A fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn
81.  Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?

(Isi kandungan)
81. Apakah kalian (wahai orang-orang musyrik) mendustakan al-Quran ini?

Wa taj’alụna rizqakum annakum tukażżibụn
82. Kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.

(Isi kandungan)
82. Dan kalian menjadikan syukur kalian atas nikmat-nikmat Allah kepada kalian dengan mendustakannya dan kafir kepadanya?. Ini merupakan pengingkaran terhadap siapa yang meremehkan al-Quran dan tidak mempedulikan seruannya.

Falaudżā balagatil-ḥulqụm
83. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,

Wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn
84. padahal kamu ketika itu melihat,

Wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn
85. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,

(Isi kandungan)
83-85 Apakah kalian sanggup, manakala nafas seseorang di antara kalian naik ke tenggorokan saat Sakaratulmaut dan kalian ikut hadir di sana, untuk menahan ruh nya dari jasadnya? Tidak akan sanggup. Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian dengan para malaikat Kami, tetapi kalian tidak melihat mereka.

Falau lā ing kuntum gaira madīnīn
86. Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?

Tarji’ụnahā ing kuntum ṣādiqīn
87. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?

(Isi kandungan)
86-87 Bila kalian tidak dihisab dan tidak dibalas atas amal perbuatan kalian, apakah kalian sanggup mengembalikan arwah ke jasad bila kalian memang benar? Tidak akan bisa kalian kembalikan.

Fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn
88. Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

farauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na’īm
89. Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.

(Isi kandungan)
88-89. Sedangkan bila mayit itu termasuk orang-orang yang besegera dalam kebaikan yang didekatkan, saat dia mati, dia mendapatkan rahmat yang lapang dan kebahagiaan serta segala yang menenangkan jiwanya, baginya surga yang penuh kenikmatan di Akhirat.

Wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn
90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

Fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn
91. Maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.

(Isi kandungan)
90-91. Lalu bila mayit itu termasuk Ashabul Yamin (golongan kanan), kepadanya dikatakan, “Salam untukmu dan keamanan, karena kamu termasuk golongan kanan.”

Wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn
92.  Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,

Fa nuzulum min ḥamīm
93. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,

Wa taṣliyatu jaḥīm
94. Dan dibakar di dalam jahannam.
(Isi kandungan)
 92-94. Dan bila mayit itu termasuk orang-orang yang mendustakan kebangkitan, yang tersesat dari jalan kebenaran, dia mendapatkan jamuan berupa minuman dari Jahanam yang sangat panas mendidih, dan juga api membakar dimana dia akan merasakan azabnya yang berat.

Inna hādżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn
95. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.

Fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm
96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.

(Isi kandungan)

95-96Sesungguhnya apa yang Kami kisahkan kepadamu ini (wahai Rasul) adalah kebenaran haqqul yaqin yang tidak ada keraguan padanya. Maka bertasbihlah dengan nama Tuhanmu Yang Mahaagung, sucikanlah Dia dari apa yang diucapkan orang-orang zhalim dan pengingkar. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka katakan setinggi-tingginya.

Comments

Popular Posts